Umum

Memanfaatkan air hujan untuk budidaya ikan lele yang terintegrasi hidroponik

23 February 2020

Budidaya ikan lele merupakan salah satu budidaya di bidang perikanan yang terus berkembang. Ini dikarenakan teknologi budidaya lele yang realtif mudah di kuasai. Pemasaran yang mudah juga menjadi pertimbangan dalam pembudidayaan ikan lele.

Untuk wilayah yang dekat dengan gunung merapi salah satu kendala yang dihadapi adalah ketersediaan air untuk pembudidayaan ikan. SMP Negeri 2 Karangnongko yang terletak di lereng gunung merapi mengantisipasinya melalui pemanfaatan air hujan.

Dengan menggunakan alat pemanen hujan memungkinkan untuk memanfaatkan air hujan yang ada untuk kebutuhan sekolah diantaranya untuk pembudidayaan ikan lele. Untuk memaksimalkan hasil yang diperoleh pembudidayaan ikan lele di integrasikan dengan sayuran hidroponik.

Pembudidayaan ikan lele dilakukan dengan sistem bioflok dan diintegrasikan untuk sayuran hidroponik. Sistem ini memungkinkan air yang ada tidak terbuang dan sayuran hidroponik mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan. Budidaya ikan lele dengan bioflok adalah sustu sistem pemeliharaan ikan lele dengan cara menumbuhkan mikroorganisme yang berfungsi mengolah limbah budidaya untuk diubah menjadi makanan ikan itu sendiri. Pertumbuhan mikroorganisme dipacu dengan cara memberikan probiotik dan pemasangan aerator yang akan menyuplai oksigen sekaligus mengaduk air kolam.

Dengan sistem bioflok diharapkan mampu untuk meningkatkan produktifitas karena dalam kolam yang sempit dapat diproduksi ikan lele yang lebih banyak, biaya yang lebih murah dan waktu yang relatif singkat. Serta mengintegrasikannya dengan budidaya sayuran hidroponik akan memaksimalkan hasil yang didapatkan.